nusakini.com-Makassar -Direktorat Bina Umrah dan Haji Khusus Kementerian Agama melakukan sidak pemberangkatan jemaah umrah di Bandar Udara Sultan Hasanuddin Makassar. Sidak yang berlangsung Kamis (20/12) ini merupakan bagian dari Pengawasan Umrah.  

Sidak dilakukan Tim dari Subdit Pemantauan dan Pengawasan Umrah dan Haji Khusus bersama Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan dan Instansi terkait. Tim dipimpin oleh Kasi Identifikasi dan Penanganan Masalah Ibadah Umrah, Ali Machzumi.  

• Wamenag Ajak ASN Teladani Akhlak Rasul dalam Pelayanan Publik
• Bantah Tuduhan Mangkir, Kemenag: Gus Men Hadiri Pertemuan Internasional untuk Perdamaian
• Sambut 149 PPIH, Sekjen: Semoga Petugas Haji Dapat Kemuliaan
• Haji dan Antropologi Spritualitas: Inovasi Murur dalam Empat Aspek Sukses Haji 2024
• Selain ke Masjidil Haram, PPIH Juga Fasilitasi Jemaah Sakit KKHI Ziarah ke Nabawi

"Pemberangkatan hari ini di Bandara Hasanuddin Makassar sebanyakan 45 jemaah dari 2 PPIU. 15 orang jemaah dari PT. Prima Astuti Sejahtera dan 30 orang dari PT. Meida Wisata" terang Ali.  

Menurut Ali, Sulawesi Selatan dipilih karena tingkat keberangkatan jemaah umrah dari provinsi ini cukup banyak. Karenanya, pengawasan di Bandara Internasional wilayah timur Indonesia ini sangat penting. 

Sidak dilakukan dengan mengecek proses pemberangkatan jemaah sesuai dengan ketentuan. Pengecekan dilakukan mulai dari tiket PP (pergi-pulang), layanan akomodasi jemaah selama di Arab Saudi, termasuk terkait asuransi perjalanan bagi jemaah. 

"Sidak juga untuk memastikan jemaah berangkat dengan PPIU (Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah), bukan travel tak berizin. Termasuk juga untuk memastikan jemaah telah mendapatkan pelayanan sesuai ketentuan," tambah Ali  

Ali menambahkan, jika ditemukan adanya pelanggaran yang dilakukan, maka itu akan menjadi dasar Kemenag untuk melakukan pemanggilan klarifikasi terhadap PPIU. “Pengawasan juga akan dilakukan di bandara lainnya yang ada pemberangkatan umrah di Indonesia,” tandasnya. (p/ab)